Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 11.00 pagi tersebut, diikuti oleh 21 anak dan dua guru pendamping.
Sesampainya di lokasi, kegiatan dibuka oleh perkenalan tour guide yakni Kak Aurel. Setelah berkenalan, anak-anak pun diajak tour mengelilingi museum yang berlokasi satu komplek dengan Tugu Pahlawan Surabaya ini.
Vitriani SPd selaku wali kelas 6 Al-Biruni menyampaikan bahwa di kelas ekspedisi sejarah kali ini anak-anak mempelajari perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Mereka juga belajar mengenal tokoh-tokoh penting seperti Bung Tomo, serta memahami makna dari semangat kepahlawanan dan nasionalisme,” ujarnya kepada tim jurnalis sekolah inovatif.
Ia juga mengungkapkan, selama menjalani museum tour, mereka melihat beraneka ragam barang-barang bersejarah seperti senjata rampasan perang, pakaian pejuang, radio perjuangan, foto dokumentasi pertempuran, surat-surat penting, bendera pusaka, hingga maket pertempuran Surabaya.
Selain itu, para siswa juga diajak menonton film pendek seputar pertempuran 10 November 1945 di ruangan khusus yang menyerupai bioskop mini. Film tersebut menggambarkan perjuangan rakyat Surabaya melawan pasukan sekutu dengan penuh keberanian.
Kesan positif diutarakan oleh Yahuela Esa Meylika Navyda. “Saya senang sekali bisa mendengarkan langsung pidato Bung Tomo melalui radio yang diputar di museum, dan dari sini saya merasa bangga kepada perlawanan arek-arek suroboyo dalam menjaga kota surabaya,” terangnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Mirza Zaidan Falah. “Saya sangat penasaran dengan cerita perjuangan arek-arek suroboyo yang disampaikan oleh tour guide museum, dan saya senang sekali bisa mengunjungi museum untuk belajar Sejarah,” tambah Mirza dengan antusias.